Sanca kembang bisa di temukan hidup di hutan-hutan tropis yang lembap (mattison, 1999). Ular ini bergantung pada ketersediaan air, hingga sering didapati tidak jauh dari badan air layaknya sungai, kolam serta rawa. Makanan utamanya yaitu mamalia kecil, burung serta reptilia lain layaknya biawak. Ular yang kecil memangsa kodok, kadal serta ikan. Ular-ular berukuran besar dilaporkan memangsa anjing, monyet, babi rimba, rusa, apalagi manusia yang ‘tersesat’ ke tempatnya menanti mangsa (Mattison pada tahun 1999, Murphy And Henderson pada tahun 1997, Shine Et Al pada tahun 1999). Ular ini lebih suka menanti dari pada aktif berburu, mungkin dikarenakan ukuran tubuhnya yang besar menggunakan banyak daya. Mangsa dilumpuhkan dengan melilitnya kuat-kuat ( constricting ) sampai mati kehabisan napas. Sebagian tulang di lingkar dada serta panggul barangkali patah sebab itu. Setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat dimulai dari kepalanya. Sesudah makan, terlebih sesudah menelan mangsa yang besar, ular ini dapat berpuasa sekian hari sampai sebagian bln. Sampai ia lapar kembali. Seekor sanca yang dipelihara di regent’s park pada th. 1926 menampik untuk makan sepanjang 23 bln., tetapi sesudah itu ia normal kembali (Murphy And Henderson 1997). Satwa.Net
Berikut ini adalah Video Proses Ular Phyton Makan Tikus:
Terimaksih sudah mengunjungi Blog saya, semoga menambah wawasan dan bermafaan buat teman-teman semuanya ;)